Jumat, 29 Juni 2012

DAMPAK KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LALU LINTAS



DAMPAK KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP
LALU LINTAS



  1. Hari dan Tanggal Praktikum
Kamis, 14 Juni 2012 dan,
Minggu 17 Juni 2012
  1. Judul
Dampak kepadatan populasi manusia terhadap lalu lintas
  1. Tujuan
Mendapatkan data kepadatan lalu lintas dan populasi manusia yang ikut beraktivitas (penumpang) serta mengetahui dampaknya terhadap lalu lintas
  1. Landasan Teori
Kota tasikmalaya saat ini demikianpadat dengan populasi manusia (penduduk). Tingkat kepadatan jauh lebih tinggi pada siang hari bila dibangdingkan dengan jumlah penduduk pada malam hari. Kepadatan penduduk tersebut berpengaruh terhadap banyak aspek aktifitas manusai. Salah satu diantaranya adalah dampaknya terhadap lalu lintas.
Dalam hal transportasi, maka alat angkutan (kendaraan) jelas diperlukan bagi mobilitas manusia untuk berbagai kegiatan. Urgensinya semakin mutlak untukefektifitas dan efisiensi kegiatan kehidupan yang kompleks. Akan tetapi, sejauh manakah efisiensi fasilitas alat angkutan (mobil) yang tersedia tersebut dengan kaitannya dengan mobilitas manusia. Untuk memperkirakan hal tersebut, dalam kegiatan berikut saudara akan mengamati kendaraan bermotor maupun tidak bermotor dengan jumlah penumpangnya dijalan yang sering dilewati di dalam Kota Tasikmalaya.
  1. Alat dan Bahan
1.      Alat tulis
2.      Papan alas
3.      Counter
4.      Kamera
5.      Alat pendukung lainnya.
  1. Prosedur Percobaan
1.      Menentukan lokasi (jalan) yang ramai yang sering dilewati kendaraan bermotor.
2.      Pengamatan dilakukan pada hari libur (sabtu dan minggu) dan hari kerja dan waktunya pada pagi, siang, dan sore hari masing-masing selama dua jam.
3.      Menghitung dan mencatatjumlah kendaraan yang lewat seperti Bus, mini bus, truk, trailer, sepeda motor, angkutan, delman, becak dan sepeda beserta penumpang termasuk pengemudi pada lembar pengamatan.
4.      Pengamatan dilakukan oleh kelompok pengamat, minimal berdua, seorang mangamati dan menghitung serta seorang lagi men-tally, pada lembar pengamatan.
5.      Membuat grafik untuk setiap jam (setiap kendaraan) dari hasil pengamatan pada hari.
6.      Membuat kesimpulan mengenai dampak populasi masuk yang terjadi dikota tasikmalaya yang dikaitkan dengan dampak lingkungan dan solusi yang harus dilakukan untuk masa yang akan datang.
  1. Hasil Pengamatan
Pengamatan Pertama :
Hari                 : Kamis
Tangal             : 14 Juni 2012
Jam                  : Pagi (06.00-0800), Siang (11.00-01.00) dan sore (04.00-
                          06.00)
Lokasi             : Karang Resik Kota Tasikmalaya
Peta Lokasi     :
 Gambar 1 : Peta Lokasi Karang Resik
Sumber : Google Earth


Tabel Pengamatan 1 : Jumlah Kendaraan dan Penumpang
(Kamis, 14 juni 2012)





No


Nama Kendaraan

Jumlah kendaraan

Jumlah Penumpang
Masuk
Keluar

Jumlah
Masuk
Keluar

Jumlah
pagi
Siang
sore
pagi
siang
sore
pagi
siang
sore
pagi
siang
sore
1
Bus
15
22
16
23
24
32
132
130
410
368
338
397
535
2178
2
Trailer
-
-
2
8
2
-
12
-
-
4
16
4
-
20
3
Mini bus
159
95
457
355
534
531
2131
836
632
1733
1354
2549
3775
10879
4
Angkot
24
17
27
20
20
32
140
146
129
140
78
145
226
863
5
Truk
54
28
36
154
76
61
409
103
30
57
190
137
121
638
6
Motor
1254
591
744
1025
780
1120
5514
1936
862
996
1327
1243
1537
7982
7
Sepeda
30
-
-
20
-
-
50
30
-
-
20
-
-
50


Pengamatan Kedua :
Hari                 : Minggu
Tangal             : 17 Juni 2012
Jam                  : Pagi (06.00-0800), Siang (10.00-12.00) dan sore (04.00-
                          06.00)

Tabel Pengamatan 2 : Jumlah Kendaraan dan Penumpang
(minggu, 17 juni 2012)






No


Nama Kendaraan

Jumlah kendaraan

Jumlah Penumpang
Masuk
Keluar

Jumlah
Masuk
Keluar

Jumlah
pagi
Siang
sore
pagi
siang
sore
pagi
siang
sore
pagi
siang
sore
1
Bus
46
34
23
78
28
22
227
332
465
247
910
312
251
2517
2
Trailer
9
3
2
-
3
-
16
11
6
4
-
6
-
27
3
Mini bus
194
110
248
258
77
210
1049
693
460
1023
1030
237
1190
4633
4
Angkot
55
27
23
26
40
17
188
297
183
112
119
200
98
1009
5
Truk
82
48
49
41
41
21
282
112
90
91
77
79
42
491
6
Motor
1041
492
921
979
591
796
4280
1401
772
1278
1033
871
1117
6471
7
Sepeda
42
-
-
-
-
-
42
42
-
-
-
-

42
Grafik Perkembangan Jumlah Kendaraan dan Jumlah Penumpang tiap Kendaraan




Grafik 1 : Jumlah Bus dan Jumlah Penumpang Tiap Bus
(Kamis, 14 Juni 2012)

Grafik 2 : Jumlah Trailer dan Jumlah Penumpang Tiap Trailer
(Kamis, 14 Juni 2012)


Grafik 3 : Jumlah Minibus dan Jumlah Penumpang Tiap Minibus

(Kamis, 14 Juni 2012)

Grafik 4 : Jumlah Angkot dan Jumlah Penumpang Tiap Angkot
(Kamis, 14 Juni 2012)

Grafik 5 : Jumlah Truk dan Jumlah Penumpang Tiap Truk
(Kamis, 14 Juni 2012)



Grafik 6 : Jumlah Motor dan Jumlah Penumpang Tiap Motor
(Kamis, 14 Juni 2012)


Grafik 7 : Jumlah Sepeda dan Jumlah Penumpang Tiap Sepeda
(Kamis, 14 Juni 2012)



Grafik 8 : Jumlah Bus Dan Jumlah Penumpang Tiap Bus
(Minggu, 17 Juni 2012)


Grafik 9 : Jumlah Trailer dan Jumlah Penumpang Tiap Trailer
(Minggu, 17 Juni 2012)

Grafik 10 : Jumlah Minibus dan Jumlah Penumpang Tiap Minibus
(Minggu, 17 Juni 2012)


Grafik 11 : Jumlah Angkot dan Jumlah Penumpang Tiap Angkot
(Minggu, 17 Juni 2012)


Grafik 12 : Jumlah Truk dan Jumlah Penumpang Tiap Truk
(Minggu, 17 Juni 2012)

Grafik 13 : Jumlah Motor dan Jumlah Penumpang Tiap Motor
((Minggu, 17 Juni 2012)


Grafik 14 : Jumlah Sepedadan Jumlah Penumpang Tiap Sepeda
((Minggu, 17 Juni 2012)


H. Pertanyaan
1.      Bagaimana kepadatan lalu lintas dijalan tempat saudara melakukan pengamtan (padat-sedang-jarang)? Mengapa?
2.      Gas-gas apakah yang keluar dari hasil pembakaran pada mobil? Bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan pernapasan bila terlalu banyak terhisap? Jelaskan proses fisiologinya?
3.      Perkiraan, berapa jumlah gas-gas yang dihasilkan kendaraan tersebut berdasarkan jumlah kendaraan dan jenis kendaraan
4.      Sebutkan dan jelaskan , menurut pendapat saudara faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan kota tasikmalaya !
Catatan :
Menurut laporan , jumlah rata-rata penduduk perkilometer untuk kota :
-          Tasikmalaya          : 12.000 orang
-          Ciamis                   : 10.000 orang
5.      Mengapa pada siang hari tingkat kepadatan populasi lebih tinggi (mungkin 2 kali lipat) dari pada malam hari?
6.      Apa yang harus dilakukan untuk mereduksi gas berbahaya yang dihasilkan oleh kendaraan?
  I. Pembahasan
1.      Kepadatan Lalu Lintas
Kepadatan lalu lintas dijalan karang resik cukup atau sedang hal ini dikarenakan di jalan karang resik kota tasikmalaya merupakan jalan alternatif menuju kota tasikmalaya dan ciamis. Pada jam-jam tertentu memang kepadatan bisa cukup tinggi tetapi tidak terjadi kemacetan. Misalnya pada hari kerja, pada awal jam 06.00-08.00 pagi jumlah kendaraan masuk keluar daerah kota tasikmalaya sangat tinggi. Terutama pengendara motor yang jumlahnya sangat banyak dan tidak efisien nya pemakaian kendaraan tersebut. Tetapi bila dibandingkan dengan hari libur, kepadatan jarang. Hal ini dikarenakan tidak ada aktifitas kerja yang dilakukan.
2.      Gas-gas hasil pembakaran kendaraan dan dampak yang dihasilkannya
Salah satu faktor utama pengganggu kelangsungan hidup dan kelestairan alam diantaranya adalah emisi. Tingginya emisi gas buang kendaraan dapat menyebabkan kerusakan pada alam serta parahnya dapat menjadi suatu penyakit bagi makhluk hidup khususnya pada manusia yang terkontaminasi langsung dengan emisi tersebut. Emisi-emisi yang dikeluarkan dari kendaraan bermotor diantaranya adalah:
a)      Gas Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida dengan rumus kimia CO merupakan gas yang tidak terlihat dan tak berbau. Gas Karbon monoksida (CO), dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung karbon dan oleh pembakaran pada tekanan dan suhu tinggi yang terjadi pada mesin kenderaan bermotor. Tingkat kandungan CO diatmosfer berkolerasi positif dengan padatnya lalu lintas. Pada jam-jam sibuk di daerah perkotaan konsentrasi gas CO bisa mencapai 50 ppm sampai 100 ppm.
Kenaikan gas CO di udara mengakibatkan menurunnya sistem saraf sentral, perubahan fungsi jantung dan paru-paru, mengantuk, koma, sesak nafas dan paling membahayakan dapat menimbulkan kematian.
Karbon monoksida dapat mengikat haemoglobin menghasilkan karboksi haemoglobin dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
Hb + CO  à HbCO
Pengaruh dari reduksi ini mengakibatkan kapasitas darah mengangkut oksigen menurun
b)      Gas Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida (rumus kimia : CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secarakovalen dengan sebuah atom karbon.
 Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Apabila gas CO2 memasuki aliran darah arteri lewat alveoli (gelembung paru) akan segera bereaksi dengan air membentuk asam karbonat, sehingga menurunkan pH darah. Pada kondisi normal, pH darah arteri berkisar 7,35 -7,45 atau rata-rata 7,41.dan apabila terpapar CO2, pH darah menurun menjadi sekitar 7,37. Semakin tinggi kadar CO2 terlarut dalam cairan darah, memiliki risiko semakin rendahnya pH darah arteri. Disebut asidosis bila pH darah di bawah 7,35.
Kadar CO2 diudara apabila diatas 100 ppm akan menyebabkan pingsan dan kematian
c)      Sulfur dioksida
Sulfur yang ada di udara hanya sepertiga yang merupakan hasil aktivitas manusia, dan kebanyakan dalam bentuk SO2, sedangkan duapertiga dari jumlah sulfur di udara berasal dari sumber-sumber alam seperi volkano dan terdapat dalam bentuk H2S dan oksida. Udara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernafasannya. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena.
Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada konsentrasi SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitive iritasi terjadai pada konsentrasi 1-2 ppm. SO2 dianggap polutan yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit kronis pada sistem pernafasan dan kardiovaskular.
d)     Nitrogen dioksida
Gas NO yang merupakan hasil dari emisi, memiliki dampak yang tidak kalah besarnya dari CO. NO dalam jumlah yang tinggi dapat bereaksi dengan Hb dan mempunyai sifat yang sama dengan gas CO. Gas NO dalam konsentrasi tinggi akan mengakibatkan udara di luar berwarna kecoklatan (brown air cities) (Duffus, 1980).
Konsentrasi NO2 berkisar antara 50-100 ppm dapat menyebabkan peradangan paru-paru bila terpapar selama beberapa menit saja. Pada fase ini orang dapat sembuh kembali dalam waktu 6-8 minggu. Konsentrasi 150-200 pm dapat menyebabkan pemampatan bronchioli dan disebut “brochiolitis fibrosis”. Orang dapat meninggal 3-5 minggu setelah pemaparan. Konsentrasi lebih dari 500 ppm dapat mematikan dalam waktu 2-10 hari. Hal ini sering dialami petani yang memasuki gudang makanan ternak (silo) dimana terjadi akumulasi gas NO2. Oleh karenanya penyakit paru-paru ini dikenal sebagai “silo fillers disease” (Fardiaz, 1995).
3.      Jumlah Gas yang dihasilkan Kendaraan (khusus menghiutng jumlah gas CO2)
Acuan :
Tabel 3 : Acuan Pengeluaran Emisi Gas CO2 dari Setiap Jenis Kendaraan




No
Jenis Kendaraan
Emisi CO2 dihasilkan
per kilometer (km)
1
Bus
772 gram CO2
2
Mini Bus
243 gram CO2
3
Sepeda motor
85 gram CO2
4
Sepeda
-



#sumber: : https://groups.google.com/forum/?fromgroups#!topic/greenlifestyle/KIDNHdkf_

Tabel 4 : Pengeluaran Gas CO2
(Kamis 14 Juni 2012)




No


Nama Kendaraan

Jumlah kendaraan


Jumlah gas CO2 yang dikeluarkan
Masuk
Keluar

Jumlah
pagi
siang
sore
pagi
siang
sore
1
Bus
15
22
16
23
24
32
132
101,904 kg CO2/km
2
Trailer
-
-
2
8
2
-
12
9,264 kg CO2/km
3
Mini bus
159
95
457
355
534
531
2131
517,833 kg CO2/km
4
Angkot
24
17
27
20
20
32
140
34,020 kg CO2/km
5
Truk
54
28
36
154
76
61
409
99,387 kg CO2/km
6
Motor
1254
591
744
1025
780
1120
5514
468,690 kg CO2/km
7
Sepeda
30
-
-
20
-
-
50
0

Total gas CO2 yang dikeluarkan

1.231,098 kg CO2/km





Tabel 4 : Pengeluaran Gas CO2
(Minggu, 17 Juni 2012)


No


Nama Kendaraan

Jumlah kendaraan


Jumlah gas CO2 yang dikeluarkan
Masuk
Keluar

Jumlah
pagi
siang
sore
pagi
siang
sore
1
Bus
46
34
23
78
28
22
227
175,244 kg CO2/km
2
Trailer
9
3
2
-
3
-
16
12,352  kg CO2/km
3
Mini bus
194
110
248
258
77
210
1049
254,907 kg CO2/km
4
Angkot
55
27
23
26
40
17
188
45,684 kg CO2/km
5
Truk
82
48
49
41
41
21
282
68,526 kg CO2/km
6
Motor
1041
492
921
979
591
796
4280
363,800 kg CO2/km
7
Sepeda
42
-
-
-
-
-
42
911,513 kg CO2/km

Total gas CO2 yang dikeluarkan

1.832,036 kg CO2/km



4.      Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan Kota Tasikmalaya?
Beberapa hasil rundingan dengan kelompok, menurut pendapat kelompok kami kepadatan Kota Tasikmalaya dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya
a)      Tempat yang strategis
Kota tasikmalaya merupakan kota yang diapit oleh kota Ciamis dan garut. Dari perkembangannya kota tasikmalaya bisa dibilang sudah maju dalam segi pembangunan kota serta dari sektor ekonomi dan pendidikannya. Hal ini menjadikan nilai plus untuk datangnya para urbanisator kekota tasikmalaya dengan tujuan tertentu.
b)      Sektor Ekonomi yang lebih maju dari kota disekitarnya.
Hal ini berpengaruh dengan datangnya para urbanisator pencari pekerjaan ayng datang dari kota maupun desa disekitar kota. Mobilitas penduduk akan semakin banyak. Tetapi menurut pandangan kelompok kami kumlah penduduk dikota tasikmalaya masih sangat wajar. Tidak telalu mengalami kepadatan yang terlalu tinggi.
c)      Tidak efisiensinya pemakaian kendaraan bermotor oleh manyarakat kota tasikmalaya maupun penduduk sekitar kota tasikmalaya
Pemakaian kendaraan bermotor dinilai sangat tidak efisien. Banyak mobil-mobil pribadi yang seharusnya berpenumpang maksimal 10 orang, tetapi hanya di tumpangi oleh 1 orang atau 2 orang saja. Sama dengan sepeda motor yang berkapasitas 2 orang tetapi hanya di tumpangi oleh satu orang saja. Ini menjadikan dampak negaif bagi lalu lintas di Kota Tasikmalaya dan tentunya menyebabkan kepadatan lalu lintas dan semakin banyaknya emisi gas buang yang dihasilkan.
5.      Mengapa pada siang hari tingkat kepadatan populasi lebih tinggi?
Siang hari kepadatan akan lebih tinggi karena aktifitas masyarakat kota tasikmalaya lebih banyak dilakukan pada siang hari, sedangkan pada malam hari banyak digunakan untuk waktu beristirahat
6.      Apa yang dilakukan untuk mereduksi gas-gas berbahaya?
Dalam meredukri gas-gas berbahaya, tumbuhan mempunyai peran penting. Proses fotosintesi yang dilakukan oleh tumbuhan merupakan perombakan unsur-unsur CO dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dijadikan oleh tumbuhan menjadi oksigen serta glukosa.
Banyak tidaknya penyerapan yang dilakukan tumbuhan dalam menyerap gas CO2 tergantung tipe vegetasi dari masing-masing penutupan tersebut. Menurut Prasetyo et all. (2002) hutan yang mempunyai berbagai macam tipe penutupan vegetasi memiliki kemampuan atau daya serap terhadap karbon dioksida yang berbeda.

Tabel 5 : Cadangan Karbon dan Daya Serap Gas CO
 dengan Berbagai Tipe Penutupan
No.

Tipe penutupan
Daya serap gas CO2
(kg/ha/jam)
Daya serap gas CO2
(ton/ha/th)
1
Pohon
129,92
569,07
2
Semak belukar
12,56
55
3
Sawah
2,74
12
4
padang rumput
2,74
12


Apabila kita hubungkan dengan jumlah total emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan maka akan dapat dilihat/diukur tingkat penyerapan emisi khususnya emisi CO2.
Untuk menghitung tingkat penyerapan emisi khususnya emisi CO2 maka dilakukan pengukuran luas wilayah hijau disekitar Jalan Karang Resik Kota Tasikmalaya.


Data :
-          Pengukuran luas dilakukan dengan bantuan aplikasi Google Earth
-          Garis Putih merupakan luas wilayah sawah
-          Garis Hijau merupakan luas wilayah hutan/pohon.


Tabel 6 : Luas Kawasan Hijau di Karang Resik Kota Tasikmalaya

Tipe Penutupan
Luas Wilayah
(ha)
Kekuatan menyerap CO2 per 2 jam
Kekuatan menyerap CO2 per 6 jam
Wilayah Pohon
110,9 hektar
28.816,256 kg/ha/ 2jam
86.448,768 kg/ha/ 6jam
Wilayah Sawah
396,3 hektar
2.171,724 kg/ha/ 2jam
6.515,172 kg/ha/ 6jam
Total
30.988,03 kg/ha/ 2jam
92.963,94 kg/ha/ 6jam



Tabel 7 : Pengukuran Penyerapan Gas CO2 di Jalan Karang Resik Kota Tasikmalaya



Waktu

Total gas CO2 yang dikeluarkan

Quota Penyerapan gas CO2

Sisa Quota Penyerapan
Kamis, 14 Juni 2012
(pagi, siang, sore)

1.231,098 kg CO2/km

92.963,94 kg/ha/

91.732,842 kg/ha/
Minggu, 17 Juni 2012
(pagi, siang, sore)

1.832,036 kg CO2/km

92.963,94 kg/ha/

91.131,904 kg/ha/
J. Analisa dan Kesimpulan
Berdasarkan grafik pada hasil pengamatan, frekuensi kendaraan pada pengamatan hari Kamis, 14 Juni 2012 berbeda dengan pengamatan pada hari Minggu, 17 juni 2012.  Frekuensi kendaraan bermotor lebih banyak pada hari Kamis.
Pada pengamatan pertama jumlah kendaraan pada pagi hari sangat banyak, pada siang hari jumlah kendaraan melintas menurun dan pada sore harinya jumlah kendaraan melintas tinggi lagi. Pada pengamatan kedua sama seperti halnya pada pengamatan pertama tinggi, rendah, tinggi (untuk frekuensi kendaaan melintas). Yang membedakan antara pengamatan satu dan dua hanya total dari keseluruhan melintas pada hari kamis cukup tinggi dan pada hari minggu sedang atau masih dibawah frekuensi kendaraan pada hari minggu.
Perbedaan-perbedaan ini terjadi karena aktifitas manusia banyak dilakukan pada hari-hari tertentu dan jam-jam tertentu. pada hari kamis merupakan hari kerja dimana masyarakat melakukan aktifitasnya secara penuh sedangakan pada hari minggu merupakan ahri libur nasional dan masyarakat tidak penuh melakukan aktifitasnya.
Berdasarkan grafik juga jumlah penumpang tidak seimbang dengan jumlah kendaraan yang dipakai. Ini berarti pengendara kendaraan bermotor tidak efisien. Ketidak efisienan ini menyebabkan dampak-dampak negatif diantranya kepadatan lalu lintas yang menimbulkan kemacetan, banyaknya emisi yang dikeluarkan yang apabila terus terhirup akan sangat berbahaya.
Pemakaian kendaraan secara tepat dan menjaga lingkungan akan menjadi solusi ayng baik dalam mencegah dampak negatif yang dihasilkan.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2012). Emisi gas buang. [Online]. Tersedia :
diakses pada 24 mei 2012


Anonim. (2012). Pencemaran udara. [Online]. Tersedia :
diakses pada 24 mei 2012
Groups, google.(2010).[greenlifestyle] Emisi karbon personal (was : cara menghitung emisi karbon. [Online]. Tersedia :
diakses pada 20 juni 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar