DAMPAK
KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP
LALU LINTAS
- Hari dan Tanggal
Praktikum
Kamis,
14 Juni 2012 dan,
Minggu
17 Juni 2012
- Judul
Dampak kepadatan populasi manusia terhadap lalu
lintas
- Tujuan
Mendapatkan data kepadatan lalu lintas dan populasi
manusia yang ikut beraktivitas (penumpang) serta mengetahui dampaknya terhadap
lalu lintas
- Landasan Teori
Kota tasikmalaya saat
ini demikianpadat dengan populasi manusia (penduduk). Tingkat kepadatan jauh
lebih tinggi pada siang hari bila dibangdingkan dengan jumlah penduduk pada
malam hari. Kepadatan penduduk tersebut berpengaruh terhadap banyak aspek
aktifitas manusai. Salah satu diantaranya adalah dampaknya terhadap lalu
lintas.
Dalam hal transportasi,
maka alat angkutan (kendaraan) jelas diperlukan bagi mobilitas manusia untuk
berbagai kegiatan. Urgensinya semakin mutlak untukefektifitas dan efisiensi
kegiatan kehidupan yang kompleks. Akan tetapi, sejauh manakah efisiensi
fasilitas alat angkutan (mobil) yang tersedia tersebut dengan kaitannya dengan
mobilitas manusia. Untuk memperkirakan hal tersebut, dalam kegiatan berikut
saudara akan mengamati kendaraan bermotor maupun tidak bermotor dengan jumlah
penumpangnya dijalan yang sering dilewati di dalam Kota Tasikmalaya.
- Alat dan Bahan
1.
Alat tulis
2.
Papan alas
3.
Counter
4.
Kamera
5.
Alat pendukung
lainnya.
- Prosedur Percobaan
1.
Menentukan
lokasi (jalan) yang ramai yang sering dilewati kendaraan bermotor.
2.
Pengamatan
dilakukan pada hari libur (sabtu dan minggu) dan hari kerja dan waktunya pada
pagi, siang, dan sore hari masing-masing selama dua jam.
3.
Menghitung dan
mencatatjumlah kendaraan yang lewat seperti Bus, mini bus, truk, trailer,
sepeda motor, angkutan, delman, becak dan sepeda beserta penumpang termasuk
pengemudi pada lembar pengamatan.
4.
Pengamatan
dilakukan oleh kelompok pengamat, minimal berdua, seorang mangamati dan
menghitung serta seorang lagi men-tally, pada lembar pengamatan.
5.
Membuat grafik
untuk setiap jam (setiap kendaraan) dari hasil pengamatan pada hari.
6.
Membuat
kesimpulan mengenai dampak populasi masuk yang terjadi dikota tasikmalaya yang
dikaitkan dengan dampak lingkungan dan solusi yang harus dilakukan untuk masa
yang akan datang.
- Hasil
Pengamatan
Pengamatan Pertama :
Hari :
Kamis
Tangal :
14 Juni 2012
Jam :
Pagi (06.00-0800), Siang (11.00-01.00) dan sore (04.00-
06.00)
Lokasi :
Karang Resik Kota Tasikmalaya
Peta Lokasi :
Gambar 1 : Peta Lokasi Karang Resik
Sumber : Google Earth
Tabel Pengamatan 1 : Jumlah Kendaraan dan Penumpang
(Kamis, 14
juni 2012)
No
|
Nama
Kendaraan
|
Jumlah
kendaraan
|
Jumlah
Penumpang
|
||||||||||||
Masuk
|
Keluar
|
Jumlah
|
Masuk
|
Keluar
|
Jumlah
|
||||||||||
pagi
|
Siang
|
sore
|
pagi
|
siang
|
sore
|
pagi
|
siang
|
sore
|
pagi
|
siang
|
sore
|
||||
1
|
Bus
|
15
|
22
|
16
|
23
|
24
|
32
|
132
|
130
|
410
|
368
|
338
|
397
|
535
|
2178
|
2
|
Trailer
|
-
|
-
|
2
|
8
|
2
|
-
|
12
|
-
|
-
|
4
|
16
|
4
|
-
|
20
|
3
|
Mini bus
|
159
|
95
|
457
|
355
|
534
|
531
|
2131
|
836
|
632
|
1733
|
1354
|
2549
|
3775
|
10879
|
4
|
Angkot
|
24
|
17
|
27
|
20
|
20
|
32
|
140
|
146
|
129
|
140
|
78
|
145
|
226
|
863
|
5
|
Truk
|
54
|
28
|
36
|
154
|
76
|
61
|
409
|
103
|
30
|
57
|
190
|
137
|
121
|
638
|
6
|
Motor
|
1254
|
591
|
744
|
1025
|
780
|
1120
|
5514
|
1936
|
862
|
996
|
1327
|
1243
|
1537
|
7982
|
7
|
Sepeda
|
30
|
-
|
-
|
20
|
-
|
-
|
50
|
30
|
-
|
-
|
20
|
-
|
-
|
50
|
Pengamatan Kedua :
Hari :
Minggu
Tangal :
17 Juni 2012
Jam :
Pagi (06.00-0800), Siang (10.00-12.00) dan sore (04.00-
06.00)
Tabel Pengamatan 2 : Jumlah Kendaraan dan Penumpang
(minggu, 17
juni 2012)
No
|
Nama
Kendaraan
|
Jumlah
kendaraan
|
Jumlah
Penumpang
|
||||||||||||
Masuk
|
Keluar
|
Jumlah
|
Masuk
|
Keluar
|
Jumlah
|
||||||||||
pagi
|
Siang
|
sore
|
pagi
|
siang
|
sore
|
pagi
|
siang
|
sore
|
pagi
|
siang
|
sore
|
||||
1
|
Bus
|
46
|
34
|
23
|
78
|
28
|
22
|
227
|
332
|
465
|
247
|
910
|
312
|
251
|
2517
|
2
|
Trailer
|
9
|
3
|
2
|
-
|
3
|
-
|
16
|
11
|
6
|
4
|
-
|
6
|
-
|
27
|
3
|
Mini bus
|
194
|
110
|
248
|
258
|
77
|
210
|
1049
|
693
|
460
|
1023
|
1030
|
237
|
1190
|
4633
|
4
|
Angkot
|
55
|
27
|
23
|
26
|
40
|
17
|
188
|
297
|
183
|
112
|
119
|
200
|
98
|
1009
|
5
|
Truk
|
82
|
48
|
49
|
41
|
41
|
21
|
282
|
112
|
90
|
91
|
77
|
79
|
42
|
491
|
6
|
Motor
|
1041
|
492
|
921
|
979
|
591
|
796
|
4280
|
1401
|
772
|
1278
|
1033
|
871
|
1117
|
6471
|
7
|
Sepeda
|
42
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
42
|
42
|
-
|
-
|
-
|
-
|
42
|
Grafik Perkembangan Jumlah Kendaraan dan Jumlah Penumpang tiap Kendaraan
Grafik 1 : Jumlah Bus dan Jumlah Penumpang Tiap Bus
(Kamis, 14 Juni 2012)
Grafik 2 : Jumlah Trailer dan Jumlah Penumpang Tiap Trailer
(Kamis, 14 Juni 2012)
Grafik 3 : Jumlah Minibus dan Jumlah Penumpang Tiap Minibus
(Kamis, 14 Juni 2012)
Grafik 4 : Jumlah Angkot dan Jumlah Penumpang Tiap Angkot
(Kamis, 14 Juni 2012)
Grafik 5 : Jumlah Truk dan Jumlah Penumpang Tiap Truk
(Kamis, 14 Juni 2012)
Grafik 6 : Jumlah Motor dan Jumlah Penumpang Tiap Motor
(Kamis, 14 Juni 2012)
Grafik 7 : Jumlah Sepeda dan Jumlah Penumpang Tiap Sepeda
(Kamis, 14 Juni 2012)
Grafik 8 : Jumlah Bus Dan Jumlah Penumpang Tiap Bus
(Minggu, 17 Juni
2012)
Grafik 9 : Jumlah Trailer dan Jumlah Penumpang Tiap
Trailer
(Minggu, 17 Juni
2012)
Grafik 10 : Jumlah Minibus dan Jumlah Penumpang Tiap
Minibus
(Minggu, 17 Juni
2012)
Grafik 11 : Jumlah Angkot dan Jumlah Penumpang Tiap
Angkot
(Minggu, 17 Juni
2012)
Grafik 12 : Jumlah Truk dan Jumlah Penumpang Tiap
Truk
(Minggu, 17 Juni 2012)
Grafik 13 : Jumlah Motor dan Jumlah Penumpang Tiap
Motor
((Minggu, 17
Juni 2012)
Grafik 14 : Jumlah Sepedadan Jumlah Penumpang Tiap Sepeda
((Minggu, 17 Juni 2012)
H. Pertanyaan
1.
Bagaimana
kepadatan lalu lintas dijalan tempat saudara melakukan pengamtan
(padat-sedang-jarang)? Mengapa?
2.
Gas-gas apakah
yang keluar dari hasil pembakaran pada mobil? Bagaimana pengaruhnya terhadap
kesehatan pernapasan bila terlalu banyak terhisap? Jelaskan proses
fisiologinya?
3.
Perkiraan,
berapa jumlah gas-gas yang dihasilkan kendaraan tersebut berdasarkan jumlah
kendaraan dan jenis kendaraan
4.
Sebutkan dan
jelaskan , menurut pendapat saudara faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan
kota tasikmalaya !
Catatan
:
Menurut laporan , jumlah rata-rata penduduk
perkilometer untuk kota :
-
Tasikmalaya : 12.000 orang
-
Ciamis : 10.000 orang
5.
Mengapa pada
siang hari tingkat kepadatan populasi lebih tinggi (mungkin 2 kali lipat) dari
pada malam hari?
6.
Apa yang harus
dilakukan untuk mereduksi gas berbahaya yang dihasilkan oleh kendaraan?
1.
Kepadatan Lalu Lintas
Kepadatan lalu lintas
dijalan karang resik cukup atau sedang hal ini dikarenakan di jalan karang
resik kota tasikmalaya merupakan jalan alternatif menuju kota tasikmalaya dan
ciamis. Pada jam-jam tertentu memang kepadatan bisa cukup tinggi tetapi tidak
terjadi kemacetan. Misalnya pada hari kerja, pada awal jam 06.00-08.00 pagi
jumlah kendaraan masuk keluar daerah kota tasikmalaya sangat tinggi. Terutama
pengendara motor yang jumlahnya sangat banyak dan tidak efisien nya pemakaian
kendaraan tersebut. Tetapi bila dibandingkan dengan hari libur, kepadatan
jarang. Hal ini dikarenakan tidak ada aktifitas kerja yang dilakukan.
2.
Gas-gas hasil
pembakaran kendaraan dan dampak yang dihasilkannya
Salah satu faktor utama
pengganggu kelangsungan hidup dan kelestairan alam diantaranya adalah emisi.
Tingginya emisi gas buang kendaraan dapat menyebabkan kerusakan pada alam serta
parahnya dapat menjadi suatu penyakit bagi makhluk hidup khususnya pada manusia
yang terkontaminasi langsung dengan emisi tersebut. Emisi-emisi yang
dikeluarkan dari kendaraan bermotor diantaranya adalah:
a)
Gas Karbon monoksida
(CO)
Gas karbon monoksida
dengan rumus kimia CO merupakan gas yang tidak terlihat dan tak berbau. Gas
Karbon monoksida (CO), dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari
bahan bakar yang mengandung karbon dan oleh pembakaran pada tekanan dan suhu
tinggi yang terjadi pada mesin kenderaan bermotor. Tingkat kandungan CO
diatmosfer berkolerasi positif dengan padatnya lalu lintas. Pada jam-jam sibuk
di daerah perkotaan konsentrasi gas CO bisa mencapai 50 ppm sampai 100 ppm.
Kenaikan
gas CO di udara mengakibatkan menurunnya sistem saraf sentral, perubahan fungsi
jantung dan paru-paru, mengantuk, koma, sesak nafas dan paling membahayakan
dapat menimbulkan kematian.
Karbon monoksida dapat mengikat haemoglobin
menghasilkan karboksi haemoglobin dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
Hb + CO à HbCO
Pengaruh dari reduksi ini mengakibatkan kapasitas
darah mengangkut oksigen menurun
b) Gas
Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida (rumus kimia
: CO2) atau zat asam arang adalah
sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secarakovalen dengan sebuah atom karbon.
Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer
bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume walaupun
jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida
adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Apabila gas
CO2 memasuki aliran darah arteri lewat alveoli (gelembung paru) akan
segera bereaksi dengan air membentuk asam karbonat, sehingga menurunkan pH
darah. Pada kondisi normal, pH darah arteri berkisar 7,35 -7,45 atau rata-rata
7,41.dan apabila terpapar CO2, pH darah menurun menjadi sekitar
7,37. Semakin tinggi kadar CO2 terlarut dalam cairan darah, memiliki
risiko semakin rendahnya pH darah arteri. Disebut asidosis bila pH darah di
bawah 7,35.
Kadar CO2
diudara apabila diatas 100 ppm akan menyebabkan pingsan dan kematian
c)
Sulfur dioksida
Sulfur yang ada di
udara hanya sepertiga yang merupakan hasil aktivitas manusia, dan kebanyakan
dalam bentuk SO2, sedangkan duapertiga dari jumlah sulfur di udara
berasal dari sumber-sumber alam seperi volkano dan terdapat dalam bentuk H2S
dan oksida. Udara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan
manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernafasannya. Hal ini karena gas
SOx yang mudah menjadi
asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran
nafas yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi
pada bagian tubuh yang terkena.
Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem
pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi
pada konsentrasi SO2 sebesar
5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitive iritasi terjadai
pada konsentrasi 1-2 ppm. SO2 dianggap
polutan yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita
yang mengalami penyakit kronis pada sistem pernafasan dan kardiovaskular.
d) Nitrogen dioksida
Gas
NO yang merupakan hasil dari emisi, memiliki dampak yang tidak kalah besarnya
dari CO. NO dalam jumlah yang tinggi dapat bereaksi dengan Hb dan mempunyai
sifat yang sama dengan gas CO. Gas NO dalam konsentrasi tinggi akan
mengakibatkan udara di luar berwarna kecoklatan (brown air cities) (Duffus,
1980).
Konsentrasi
NO2 berkisar antara 50-100 ppm dapat menyebabkan peradangan
paru-paru bila terpapar selama beberapa menit saja. Pada fase ini orang dapat
sembuh kembali dalam waktu 6-8 minggu. Konsentrasi 150-200 pm dapat menyebabkan
pemampatan bronchioli dan disebut “brochiolitis fibrosis”. Orang dapat
meninggal 3-5 minggu setelah pemaparan. Konsentrasi lebih dari 500 ppm dapat
mematikan dalam waktu 2-10 hari. Hal ini sering dialami petani yang memasuki
gudang makanan ternak (silo) dimana terjadi akumulasi gas NO2. Oleh
karenanya penyakit paru-paru ini dikenal sebagai “silo fillers disease” (Fardiaz,
1995).
3.
Jumlah Gas yang dihasilkan Kendaraan (khusus menghiutng jumlah gas CO2)
Acuan :
Tabel 3 : Acuan Pengeluaran Emisi
Gas CO2 dari Setiap Jenis Kendaraan
No
|
Jenis Kendaraan
|
Emisi CO2 dihasilkan
per kilometer (km)
|
1
|
Bus
|
772 gram CO2
|
2
|
Mini Bus
|
243 gram CO2
|
3
|
Sepeda motor
|
85 gram CO2
|
4
|
Sepeda
|
-
|
#sumber: : https://groups.google.com/forum/?fromgroups#!topic/greenlifestyle/KIDNHdkf_
Tabel 4 : Pengeluaran Gas CO2
(Kamis 14
Juni 2012)
No
|
Nama
Kendaraan
|
Jumlah
kendaraan
|
Jumlah
gas CO2 yang dikeluarkan
|
||||||
Masuk
|
Keluar
|
Jumlah
|
|||||||
pagi
|
siang
|
sore
|
pagi
|
siang
|
sore
|
||||
1
|
Bus
|
15
|
22
|
16
|
23
|
24
|
32
|
132
|
101,904
kg CO2/km
|
2
|
Trailer
|
-
|
-
|
2
|
8
|
2
|
-
|
12
|
9,264
kg CO2/km
|
3
|
Mini bus
|
159
|
95
|
457
|
355
|
534
|
531
|
2131
|
517,833
kg CO2/km
|
4
|
Angkot
|
24
|
17
|
27
|
20
|
20
|
32
|
140
|
34,020
kg CO2/km
|
5
|
Truk
|
54
|
28
|
36
|
154
|
76
|
61
|
409
|
99,387
kg CO2/km
|
6
|
Motor
|
1254
|
591
|
744
|
1025
|
780
|
1120
|
5514
|
468,690
kg CO2/km
|
7
|
Sepeda
|
30
|
-
|
-
|
20
|
-
|
-
|
50
|
0
|
Total
gas CO2 yang dikeluarkan
|
1.231,098
kg CO2/km
|
Tabel 4 : Pengeluaran Gas CO2
(Minggu, 17
Juni 2012)
No
|
Nama
Kendaraan
|
Jumlah
kendaraan
|
Jumlah
gas CO2 yang dikeluarkan
|
||||||
Masuk
|
Keluar
|
Jumlah
|
|||||||
pagi
|
siang
|
sore
|
pagi
|
siang
|
sore
|
||||
1
|
Bus
|
46
|
34
|
23
|
78
|
28
|
22
|
227
|
175,244
kg CO2/km
|
2
|
Trailer
|
9
|
3
|
2
|
-
|
3
|
-
|
16
|
12,352 kg CO2/km
|
3
|
Mini bus
|
194
|
110
|
248
|
258
|
77
|
210
|
1049
|
254,907
kg CO2/km
|
4
|
Angkot
|
55
|
27
|
23
|
26
|
40
|
17
|
188
|
45,684
kg CO2/km
|
5
|
Truk
|
82
|
48
|
49
|
41
|
41
|
21
|
282
|
68,526
kg CO2/km
|
6
|
Motor
|
1041
|
492
|
921
|
979
|
591
|
796
|
4280
|
363,800
kg CO2/km
|
7
|
Sepeda
|
42
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
42
|
911,513
kg CO2/km
|
Total
gas CO2 yang dikeluarkan
|
1.832,036
kg CO2/km
|
4.
Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan Kota Tasikmalaya?
Beberapa
hasil rundingan dengan kelompok, menurut pendapat kelompok kami kepadatan Kota
Tasikmalaya dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya
a)
Tempat yang strategis
Kota
tasikmalaya merupakan kota yang diapit oleh kota Ciamis dan garut. Dari
perkembangannya kota tasikmalaya bisa dibilang sudah maju dalam segi
pembangunan kota serta dari sektor ekonomi dan pendidikannya. Hal ini
menjadikan nilai plus untuk datangnya para urbanisator kekota tasikmalaya
dengan tujuan tertentu.
b)
Sektor Ekonomi yang lebih maju dari kota disekitarnya.
Hal ini
berpengaruh dengan datangnya para urbanisator pencari pekerjaan ayng datang
dari kota maupun desa disekitar kota. Mobilitas penduduk akan semakin banyak.
Tetapi menurut pandangan kelompok kami kumlah penduduk dikota tasikmalaya masih
sangat wajar. Tidak telalu mengalami kepadatan yang terlalu tinggi.
c)
Tidak efisiensinya pemakaian kendaraan bermotor oleh manyarakat kota
tasikmalaya maupun penduduk sekitar kota tasikmalaya
Pemakaian
kendaraan bermotor dinilai sangat tidak efisien. Banyak mobil-mobil pribadi
yang seharusnya berpenumpang maksimal 10 orang, tetapi hanya di tumpangi oleh 1
orang atau 2 orang saja. Sama dengan sepeda motor yang berkapasitas 2 orang
tetapi hanya di tumpangi oleh satu orang saja. Ini menjadikan dampak negaif
bagi lalu lintas di Kota Tasikmalaya dan tentunya menyebabkan kepadatan lalu
lintas dan semakin banyaknya emisi gas buang yang dihasilkan.
5.
Mengapa pada siang hari tingkat kepadatan populasi lebih tinggi?
Siang
hari kepadatan akan lebih tinggi karena aktifitas masyarakat kota tasikmalaya
lebih banyak dilakukan pada siang hari, sedangkan pada malam hari banyak
digunakan untuk waktu beristirahat
6.
Apa yang dilakukan untuk mereduksi gas-gas berbahaya?
Dalam
meredukri gas-gas berbahaya, tumbuhan mempunyai peran penting. Proses
fotosintesi yang dilakukan oleh tumbuhan merupakan perombakan unsur-unsur CO
dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dijadikan oleh tumbuhan menjadi oksigen
serta glukosa.
Banyak
tidaknya penyerapan yang dilakukan tumbuhan dalam menyerap gas CO2
tergantung tipe vegetasi dari masing-masing penutupan tersebut. Menurut
Prasetyo et all. (2002) hutan yang mempunyai berbagai macam tipe penutupan
vegetasi memiliki kemampuan atau daya serap terhadap karbon dioksida yang
berbeda.
Tabel
5 : Cadangan Karbon dan Daya Serap Gas CO2
dengan Berbagai Tipe Penutupan
No.
|
Tipe
penutupan
|
Daya
serap gas CO2
(kg/ha/jam)
|
Daya
serap gas CO2
(ton/ha/th)
|
1
|
Pohon
|
129,92
|
569,07
|
2
|
Semak
belukar
|
12,56
|
55
|
3
|
Sawah
|
2,74
|
12
|
4
|
padang
rumput
|
2,74
|
12
|
Apabila
kita hubungkan dengan jumlah total emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan maka
akan dapat dilihat/diukur tingkat penyerapan emisi khususnya emisi CO2.
Untuk
menghitung tingkat penyerapan emisi khususnya emisi CO2 maka dilakukan pengukuran luas wilayah hijau
disekitar Jalan Karang Resik Kota Tasikmalaya.
Data :
-
Pengukuran
luas dilakukan dengan bantuan aplikasi Google Earth
-
Garis
Putih merupakan luas wilayah sawah
-
Garis
Hijau merupakan luas wilayah hutan/pohon.
Tabel
6 : Luas Kawasan Hijau di Karang Resik Kota Tasikmalaya
Tipe
Penutupan
|
Luas
Wilayah
(ha)
|
Kekuatan
menyerap CO2 per 2 jam
|
Kekuatan
menyerap CO2 per 6 jam
|
Wilayah Pohon
|
110,9 hektar
|
28.816,256 kg/ha/ 2jam
|
86.448,768 kg/ha/ 6jam
|
Wilayah Sawah
|
396,3 hektar
|
2.171,724 kg/ha/ 2jam
|
6.515,172 kg/ha/ 6jam
|
Total
|
30.988,03 kg/ha/ 2jam
|
92.963,94 kg/ha/ 6jam
|
Tabel 7 : Pengukuran Penyerapan Gas
CO2 di Jalan Karang Resik Kota Tasikmalaya
Waktu
|
Total
gas CO2 yang dikeluarkan
|
Quota Penyerapan gas CO2
|
Sisa Quota Penyerapan
|
Kamis, 14 Juni 2012
(pagi, siang, sore)
|
1.231,098 kg CO2/km
|
92.963,94 kg/ha/
|
91.732,842
kg/ha/
|
Minggu, 17 Juni 2012
(pagi, siang, sore)
|
1.832,036 kg CO2/km
|
92.963,94 kg/ha/
|
91.131,904 kg/ha/
|
J. Analisa dan
Kesimpulan
Berdasarkan grafik pada
hasil pengamatan, frekuensi kendaraan pada pengamatan hari Kamis, 14 Juni 2012
berbeda dengan pengamatan pada hari Minggu, 17 juni 2012. Frekuensi kendaraan bermotor lebih banyak
pada hari Kamis.
Pada pengamatan pertama
jumlah kendaraan pada pagi hari sangat banyak, pada siang hari jumlah kendaraan
melintas menurun dan pada sore harinya jumlah kendaraan melintas tinggi lagi.
Pada pengamatan kedua sama seperti halnya pada pengamatan pertama tinggi,
rendah, tinggi (untuk frekuensi kendaaan melintas). Yang membedakan antara
pengamatan satu dan dua hanya total dari keseluruhan melintas pada hari kamis
cukup tinggi dan pada hari minggu sedang atau masih dibawah frekuensi kendaraan
pada hari minggu.
Perbedaan-perbedaan ini
terjadi karena aktifitas manusia banyak dilakukan pada hari-hari tertentu dan
jam-jam tertentu. pada hari kamis merupakan hari kerja dimana masyarakat
melakukan aktifitasnya secara penuh sedangakan pada hari minggu merupakan ahri
libur nasional dan masyarakat tidak penuh melakukan aktifitasnya.
Berdasarkan grafik juga
jumlah penumpang tidak seimbang dengan jumlah kendaraan yang dipakai. Ini
berarti pengendara kendaraan bermotor tidak efisien. Ketidak efisienan ini
menyebabkan dampak-dampak negatif diantranya kepadatan lalu lintas yang
menimbulkan kemacetan, banyaknya emisi yang dikeluarkan yang apabila terus
terhirup akan sangat berbahaya.
Pemakaian kendaraan
secara tepat dan menjaga lingkungan akan menjadi solusi ayng baik dalam
mencegah dampak negatif yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2012). Emisi gas buang. [Online]. Tersedia :
diakses pada 24 mei 2012
Anonim. (2012). Pencemaran udara. [Online]. Tersedia :
diakses pada 24 mei 2012
Groups, google.(2010).[greenlifestyle] Emisi karbon personal (was : cara menghitung emisi karbon. [Online]. Tersedia :
diakses pada 20 juni 2012