Selasa, 03 Juli 2012

Perikehidupan Kacang Panjang (Vigna cylindrica)

PERIKEHIDUPAN
Vigna cylindrica

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Botani Phanerogamae



Kacang panjang ( Vigna cylindrica ) merupakan salah satu jenis sayuran yang tergolong dalam famili fabaceae yang banyak disukai oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena selain rasanya enak, tanaman ini juga mengandung gizi yang tinggi, baik polong muda, daun muda, dan bijinya. Selain itu, tanaman ini dapat dikonsumsi sebagai lalab baik dalam keadaan segar atau dimasak, atau dibuat sayur. Tanaman ini banyak di tanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di dataran tinggi namun ketika di dataran tinggi pertumbuhannya akan lambat dan berbuah kurang baik

Kacang panjang lebih menyukai sinar matahari penuh, hal ini berarti tanaman harus dilakukan ditempat terbuka. Menenamnyapun memerlukan tanah yang gembur dan kaya akan bahan organik.
Pertumbuhan tanaman kacang panjang dapat juga terserang penyakit atau hama berikut merupakan hama-hama yang umumnya menyerang atau merusak tanaman kacang panjang
1.        Ulat penggerek polong
Pada polong-polong muda terdapat lubang-lubang gerakan berkas ulat.


2.        Kutu daun


3.        Ulat tanah Agrotis
4.        Bercak daun  Carcospora
Pada daun terdapat bercak-bercak bundar sampai bersudut, berwarna abu-abu dibagian tengahnya dan dikelilingi oleh pinggiran yang berwarna kemerah-merahan. Polong juga dapat terserang oleh penyakit cendawan Cercorspora.
5.        Penyakit sapu
Penyakit sapu ini disebabkan oleh virus. Tanaman yang sakit oleh virus ( Cowpea Witches Broom Virus ) akan menunjukan gejala pertumbuhan yang terlambat dan ukuran daunnya kecil. Ruas-ruas batang atau cabang sangat pendek dan disertai dengan pertumbuhan tunas yang berlebihan dari biasanya. Penyakit ini dapat ditularkan melalui kutu daun.
6.        Penyakit virus mosaik
Pada daun terdapat gejala mosaik atau berwarna belang hijau pucat sampai kuning. Selain itu pada daun-daun yang bergejala tersebut menunjukan adanya jaringan laut yang melupuh yang berwarna hijau tua. Penyakit ini dapat ditularkan secara mekanik, melalui biji dari tanaman sakit dan kutu daun.
7.        Busuk polong
Cenadawan Collectotrichum ini banyak menyerang banyak polong bila kelembaban tinggi. Pada polong terdapat bercak-bercak berwarna coklat atau hitam.

Habitus
Vigna cylindrica merupakan tanaman semusim (annual) yang berbentuk perdu dan mempunyai ketinggian kira-kira 1-2 m.


Akar
Sistem perakaran Vigna cylindrica merupakan sistem perakaran serabut ( radix adventica )



Batang
Batang herbaceus dengan arah tumbuh batang merambat dengan bantuan sulur batang yang berbentuk bulat (teres), permukaan batangnya beralur, pola percabangannya monopodial.



Daun
Merupakan daun majemuk menyirip menjari yang trifoliolatus, daunnya terdiri dari anak helai daun dan petiolus. Terdapat stipula di ketiak daunnya.



Bunga
Bunga majemuk dengan karangan racemosa, bentuknya kupu-kupu, kelamin bunga bisexualis, perhiasan bunga terdiri dari 5 calyx gamosepalus yang persisten, 5 corolla yang lepas terdiri dari 1 vexilum, 2 ala, 2 carina. Vigna cylindrica mempunyai 10 stamen yang diadelphus yakni 9 stamen bersatu, 1 stamen lepas. Bunga ini juga mempunyai 1 pistilum yang terdiri dari stylus, stigma, dan ovarium. Letak ovariumnya superum yang terdiri dari 1 carpelum,1 loculus, letak ovulumnya axilaris.



Buah
Buah dari Vigna cylindrica merupakan buah polong-polongan (legumen). Bagian luar dari buah yang biasa dimakan merupakan carpelumnya, bijinya mempunyai permukaan yang rata dan dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif.





BAB II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

            Dalam melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ini, maka dilakukan perbanyakan secara generatif (menggunakan biji). Biji yang bermutu diharuskan memenuhi syarat. Diantaranya adalah berasal dari buah yang sudah matang (tua) dan dalam keadaan normal dan sehat. Waktu penanaman yang baik biasanya pada musim kemarau. Pertumbuhan Vigna cilindryca dimulai sejak biji disemaikan di media tanah.
Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut:
Minggu Pertama
            Keadaan biji yang disemai pada hari ke-2 sudah menunjukkan adanya pertumbuhan yakni dengan munculnya tunas.
Minggu kedua
            Tunas sudah tumbuh menjadi tanaman dengan tinggi kira-kira mencapai 10cm. Sudah terdapat daun, duduk daun awalnya berhadapan.

Minggu ketiga
            Batangnya sudah merambat dan karangan daunnya berubah menjadi daun majemuk. Terdapat kuncup-kuncup bakal daun di ujung batangnya.
Minggu keempat
            Belum ada perubahan yang menunjukkan adanya bunga, tapi pada minggu ini tanaman semakin tumbuh tinggi. Pertumbuhannya semakin berkembang pesat dalam  selang waktu 1 bulan.
Minggu kelima- kedelapan
            Tumbuhan semakin tinggi dan mulai berbunga yang nantinya akan berubah menjadi buah.
Minggu kesembilan
            Pada minggu ini bunga tumbuh menjadi buah setelah mengalami proses penyerbukan, buahnya berbentuk bulat dan panjang, buah muda mempunyai permukaan yang rata sedangkan buah yang masak permukaannya mengikuti bentuk biji di dalamnya.
Minggu kesepuluh
            Buahnya matang dan mulai mengering.


KEGUNAAN

 

Kacang panjang atau vigna sinensis, mudah ditemukan di ladang, di kebun, pekarangan rumah, di sawah atau sebagai selingan tanaman palawija lainnya. Perawatan yang gampang, menjadikan tumbuhan yang satu ini mudah ditanam. Pada kacang panjang yang masih muda bila dimakan terasa renyah dan enak dilalap mentah.
Manfaatnya mengandung betakaroten, klorofil, vitamin B1 dan B2, serat serta pektin. Sayuran ini berguna untuk mengendalikan kadar gula darah, mengatasi hipertensi, memperkecil resiko stroke dan serangan jantung, meningkatkan fungsi organ pencernaan, menurunkan risiko kanker dan membantu mengatasi sembelit. Juga memiliki sifat diuretic (peluruh kencing) tingkat sedang.
Di beberapa negara, kacang panjang digunakan untuk mengobati rematik, arthritis, dan gangguan saluran kemih. Sayuran ini berkhasiat untuk menjaga kulit dari gangguan jerawat, membantu pemulihan luka bakar, peluruh air seni, mengatasi diare, eksim, gangguan ginjal, gatal-gatal, dll.
Kandungan Gizi Vitamin A, B1, B2 dan C, protein, tiamin, riboflavin, fosfor, zat besi, potassium folat, magnesium, mangan, kalori, sodium, karbohidrat, kalsium.
Sementara yang takut kanker payudara dan leukimia, ia ternyata menyimpan zat antikanker. Selain itu, ia juga antioksidan, antivirus, antibakteri, gangguan saluran kencing, dan meningkatkan fungsi limpa. Tentunya yang lebih penting lagi, dapat meningkatkan fungsi sel darah merah, menyembuhkan beri-beri, demam berdarah, mengatasi sakit pinggang, dan kurang darah.
Tidak hanya buah, yang bisa memberikan manfaat. Daun kacang panjang, ternyata juga memberikan banyak khasiat. Di mana untuk meluruhkan air seni, bisa diambil 50 gram daun segar kacang panjang. Bahan-bahan itu kemudian dicuci bersih. Kemudian direbus dengan dua gelas air sekitar 30 menit. Setelah dingin, airnya disaring dan diminum dua kali sehari, pada pagi dan sore hari.
Selain itu juga kacang panjang dapat digunakan sebagai pengobatan untuk :


1.        Pembengkakan
Untuk mengobati pembengkakan dengan menggunakan kacang panjang maka resep pengobatannya sebagai berikut :
a.         200 gram kacang panjang
b.         20 gram bawang putih
c.         Gula merah secukupnya
d.        Semua bahan tersebut dimasak menjadi sup dan dimakan secara teratur.
2.        Peluruh kencing
Untuk mengobati peluruh kencing dengan menggunakan kacang panjang maka resep pengobatannya sebagai berikut :
a.         150 gram seluruh bagian tumbuhan kacang panjang
b.         30 gram kulit semangka
c.         Direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc saring airnya dan diminum.
3.        Sakit pinggang
Untuk mengobati sakit pinggang dengan menggunakan kacang panjang maka resep pengobatannya sebagai berikut :
a.       200 gram biji kacang panjang
b.      20 gram jahe merah
c.       25 gram kencur
d.      Direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc saring airnya dan diminum.
4.      Meningkatkan stamina, cepat lelah
Resep pengobatannya sebagai berikut :
a.       100 gr kacang panjang
b.      5 buah angco dibuang bijinya
c.       25 gram kencur
d.      Direbus dengan air 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring lalu tambahkan madu secukupnya, airnya diminum, angco dan kacang panjangnya dimakan.
5.      Batu ginjal
Untuk mengobati batu ginjal dengan menggunakan kacang panjang maka resep pengobatannya sebagai berikut :
a.       200 gram kacang panjang
b.      200 gram asparagus
c.       Diblender dengan air secukupnya hingga tertampung 200 cc lalu direbus hingga mendidih dan airnya diminum hangat -hangat.
6.      Kurang darah (anemia)
Untuk mengobati kurang darah dengan menggunakan kacang panjang maka resep pengobatannya sebagai berikut :
a.         200 gram kacang panjang
b.         100 gram anggur
c.         hati ayam secukupnya
d.        Dimasak sesuai selera, dimakan secara teratur.
7.      Menambah nafsu makan
Untuk menambah nafsu makan dengan menggunakan kacang panjang maka resep pengobatannya sebagai berikut :
a.       100 gram kacang panjang
b.      40 gram temulawak
c.       3 buah kiam boi/sun boi
d.      Direbus dengan air secukupnya, saring lalu airnya ditambakan madu secukupnya dan diminum.
8.      Sembelit
Untuk mengobati sembelit dengan menggunakan kacang panjang maka resep pengobatannya sebagai berikut :
a.       200 gram kacang panjang
b.      100 gram daun ubi jalar
c.       Dimasak sesuai selera dimakan secara teratur.
9.        Antikanker
Untuk mencegah kanker dengan menggunakan kacang panjang maka esep pengobatannya sebagai berikut :
a.       Kacang panjang secukupnya
b.      Buncis secukupnya
c.       Brokoli secukupnya
d.      Wortel secukupnya
e.       Dimasak menjadi tumisan dengan ditambah bumbu-bumbu hingga matang, dimakan secara teratur.




Perikehidupan ini disusun oleh : 
Aas Setiawati , Nopi Handayani dkk.



DAFTAR PUSTAKA

Aak. (1992). Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Kanisius :
Yogyakarta.
Kacang panjang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas.html. (Dikutip pada 30 Mei 2011 jam 13.20 WIB)
Sutarya, Rakhmat, dkk. (1995). Pedoman Bertanam Sayuran
Dataran rendah. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar