A.
JUDUL
Plasmolisis Tumbuhan Rhoeo discolor
B.
TUJUAN
1. Mengamati
peristiwa plasmolisis pada sel daun Rhoeo discolor
2. Mengamati
gejala osmosis; dan
3. Melatih
dalam penggunaan mikroskop.
C.
TINJAUAN
TEORI
Dinding
sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan. Adanya dinding membedakan sel
tumbuhan dari sel hewan. Dinding sel telah banyak diteliti karena
kepentingannya dari segi biologi maupun komorsial. Informasi itu ditunjang oleh
penelitian dari segi kimia, biokimia, fisika, dan morfologi.
Dinding
sel dibentuk oleh diktiosom, dinding sel ini bersifat kaku dan tersusun atas
polisakarida. Polisakarida ini tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan
pektin. Dinding sel bersama-sama dengan vakuola berperan dalam turgiditas sel
atau kekakuan sel.
Membran
makhluk hidup khususnya plasmalema (periplas/ektoplas), tonoplas yang
menyelubungi vakuola mempunyai sifat permeable diferensial (selektif
permeabel). Selektif peremabel adalah suatu membran yang dapat dilewati air,
sedangkan molekul zat terlarut dapat lewat tetapi kecepatannya lebih rendah
dari molekul air.
Semi
permeabel adalah suatu membran yang tidak dapat dilewati molekul zat-zat
terlarut (solute) sedangkan zat pelarut (solvent) dapat lewat.
Osmosis
adalah difusi air melewati membran permeabel diferensial dari daerah berpotensi
tinggi menuju daerah berpotensi rendah. Pergerakan air dari larutan hipotonik
kelarutan hipertonik melalui membran atau pergerakan air dari larutan yang
konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi melalui membran.
Plasmolisis
adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma dari
dinding sel tumbuhan dari dinding sel jika sel dimasukan kedalam larutan
hipertonik. Plasmolisis juga
merupakan suatu proses yang secara nyata bisa menunjukkan bahwa sel sebagai
unit terkecil kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat,
artinya suatu zat /materi bisa keluar dari sel dan bisa masuk melalui membran.
Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam, ternyata sungguh
dinamis dengan lingkungannya, jika memerlukan materi dari luar maka ia harus
ambil materi itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi
perbedaan tekanan sehingga materi dari luar itu bisa masuk. Kondisi sel tidak
selalu berada pada keadaan yang normal yang dengan mudah ia mengaturnya ia bisa
mencapai homeostatis/seimbang. Terkadang sel juga bisa berada di lingkungan
yang ekstrem menyebabkan semua isi sel dipaksakan keluar karena diluar tekanan
lebih besar, jika terjadi demikian maka terjadilah lisis/plasmolisis yang
membawa sel itu mati.
Plasmolisis
adalah contoh kasus transportasi sel secara osmosis dimana terjadi perpindahan
larutan dari kepekatan yang rendah ke larutan yang pekat melalui membran semi
permeable, yang akan dibahas dengan contoh pada daun Rhoeo discolor.
D.
ALAT
DAN BAHAN
1. Daun
Rhoeo discolor
2. Mikroskop
3. Larutan
NaCl 5%
4. Aquades
5. Gilet
(Silet)
6. Gelas
Objek
7. Cover
Glas
8. Kertas
Isap
9. Pipet
10. Kamera
E.
CARA
KERJA
1. Pengamatan
daun Rhoeo discolor dengan
menggunakan air
a. Menyiapkan
daun Rhoeo discolor, kemudian menyayatnya
secara membujur
b. Menetesi
air ± 1 tetes dari pipet pada glas objek
c. Meletakan
sayatan daun yang telah disayat tadi ke dalam gelas objek yang telah ditetesi
air.
d. Tutup
gelas objek tersebut dengan cover gelas
e. Amati
di mikroskop
f. Photo
hasil pengamatan tersebut sebagai perbandingan
2. Pengamatan
daun Rhoeo discolor dengan
menggunakan NaCl
a. Kemudian
preparat yang telah diamati pada pengamatan daun Rhoeo discolor dengan menggunakan air tadi, ditetesi dengan larutan
NaCl 5% pada sebelah kirinya.
b. Menyiapkan
kertas isap, kemudian meletakannya pada bagian sebelah kanan preparat.
c. Amati
perubahan yang terjadi.
d. Photo
hasil pengamatan tersebut sebagai perbandingan.
F.
HASIL
PENGAMATAN
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
|
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
|
Gambar 1
Merupakan hasil
pengamatan pada sel daun Rhoeo discolor
yang menggunakan media air dalam preparatnya. Dengan mengamati
menggunakan mikroskop cahaya.
Gambar 2
Sel yang masih utuh,
belum mengalami Plasmolisis
Gambar
3
Merupakan
hasil pengamatan pada sel daun Rhoeo
discolor yang sudah mengalami proses peristiwa plasmolisis setelah di
tetesi larutas NaCl 5%
Gambar
4
Pada
gambar tersebut dinding sel telah mengalami plasmolisis sel secara osmosis
dimana terjadi perpindahan larutan dari kepekatan yang rendah ke larutan yang
pekat melalui membran semi permeable, Sel tersebut kehilangan
air lebih banyak yang akan menyebabkan terjadinya plasmolisis.
|
G.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktik plasmolisis, sel pada daun Rhoeo discolor yang telah ditetesi larutan
NaCl 5% mengalami plasmolisis. Hal ini dikarenakan sel pada daun Rhoeo discolor diletakan pada larutan
garan terkonsentrasi (Hipertonik) dan menyebabkan sel tersebut akan kehilangan
air dan juga tekanan turgor yang menyebabkan tumbuhan tersebut lemah. Tumbuhan
dengan sel dalam kondisi seperti itu akan layu dan akan lebih banyak kehilangan
air yang menyebabkan terjadinya plasmolisis.
Tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas
dari dinding sel,
menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis
runtuhnya seluruh dinding sel terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel
tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air
secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di
larutan hipotonik.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam.
Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada
larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis.
Dua faktor
penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar
air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar
air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Osmosis
adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran.
Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi
terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit.
Dalam
percobaan ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari
bahan-bahan kimia yang ada pada Rhoeo
discolor.
Difusi dan
Osmosis
a. Difusi
Difusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah
Difusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah
b. Osmosis
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan.
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan.
Osmosis juga dapat terjadi dari
sitoplasma ke organel-organel bermembran. Osmosis dapat dicegah dengan
menggunakan tekanan.
Oleh karena itu, ahli fisiologi tanaman lebih suka menggunakan istilah potensial osmotik yakni tekanan yang diperlukan untuk mencegah osmosis.
Oleh karena itu, ahli fisiologi tanaman lebih suka menggunakan istilah potensial osmotik yakni tekanan yang diperlukan untuk mencegah osmosis.
Jika
diamati dengan cermat pada mikroskop maka vakuola sel-sel Rhoeo discolor tersebut
tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel akan terlepas dari
dindingnya. Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding sel ini disebut
plasmolisis.
H.
JAWABAN
PERTANYAAN
1) Dalam
kenyataan sehari-hari kita dapat melihat tanaman yang layu, kenapa demikian?
Jawaban:
Banyak faktor yang dapat menyebabkan
tanaman layu.
1. Tanaman
layu bisa terjadi jika Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan yang berbeda,
sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor,
menyebabkan sel tumbuhan lemah. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan
terjadinya plasmolisis. tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas
dari dinding sel,
menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis
runtuhnya seluruh dinding sel terjadi, dan kemungkinan besar layu tanaman
tersebut.
2. Layu
yang disebabkan oleh bakteri-bakteri tertentu yang menyerang suatu tanaman
tertentu.
3. Tanaman
layu bisa disebabkan kurangnya cairan sehingga terjadi transpirasi pada proses
fotosintesis.
2) Apa
yang dimaksud dengan defisit tekanan difusi?
Jawaban:
Molekul air dan zat
terlarut yang berada dalam sel selalu bergerak. Oleh karena itu terjadi
perpindahan terus-menerus dari molekul air, dari satu bagian ke bagian yang
lain. Perpindahan molekul-molekul itu dpat ditinjau dari dua sudut. Pertama
dari sudut sumber dan dari sudut tujuan. Dari sudut sumber dikatakan bahwa
terdapat suatu tekanan yang menyebabkan molekul-molekul menyebar ke seluruh
jaringan. Tekanan ini disebut dengan tekanan difusi. Dari sudut tujuan dapat
dikatakan bahwa ada sesuatu kekurangan/deficit akan molekul-molekul. Hal ini
dibandingkan dengan istilah daerah surplus molekul dan minus molekul. Sumber
tersebut adanya tekanan difusi positif dan ditinjau adanya tekanan difusi
negatif. Istilah tekanan difusi negatif dapat ditukar dengan kekurangan tekanan
difusi atau deficit tekanan difusi yang disingkat dengan DTD.
3) Apa
yang akan terjadi dengan sel dalam keadaan tugor penuh?
Jawaban:
Masuknya air ke dalam
sel yang menyebabkan tekanan terhadap dinding sel sehingga dinding sel
meregang. Hal ini akan menyebabkan timbulnya tekanan hidrostatik untuk melawan
aliran air tersebut. Tekanan hidrostatik dalam sel disebut tekanan turgor.
Tekanan turgor yang berkembang melawan dinding sebagai hasil masuknya air ke
dalam vakuola sel disebut potensial tekanan. Tekanan turgor penting bagi sel
karena dapat menyebabkan sel dan jaringan yang disusunnya menjadi kaku. Potensial
air suatu sel tumbuhan secara esensial merupakan kombinasi potensial osmotic
dengan potensial tekanannya. Jika dua sel yang bersebelahan mempunyai potensial
air yang berbeda, maka air akan bergerak dari sel yang mempunyai potensial air
tinggi menuju ke sel yang mempunyai potensial air rendah.
I.
KESIMPULAN
Plasmolisis adalah suatu proses yang menunjukkan bahwa sel sebagai unit
terkecil kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya
suatu zat /materi bisa keluar dari sel dan bisa masuk melalui membrannya.
Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam, jika memerlukan
suatu materi dari luar maka sel tersebut harus mengambil materi itu dengan
segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga
materi dari luar itu bisa masuk. Kondisi sel tidak selalu berada pada keadaan
yang normal yang dengan mudah mengaturnya sel tersebut bisa mencapai
homeostatis / seimbang. Terkadang sel juga bisa berada di lingkungan yang
ekstrem yang menyebabkan semua isi sel dapaksakan keluar karena diluar tekanan
lebih besar, jika terjadi demikian maka terjadilah lisis / plasmolisis yang
membawa sel itu layu malah menyebabkan mati.
J.
DAFTAR
PUSTAKA
. . Pokok Bahasan Fisiologi Tumbuhan. :
Aadesanjaya. (2010). Fisiologi Tumbuhan. Tersedia:
http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/06/fisiologi-tumbuhan.html [1 Oktober 2011]
Faperta UGM. (2009). Difusi Osmosis. [Online]. Tersedia:
http://www.faperta.ugm.ac.id/buper/download/kuliah/pertemuan%202%20(difusi%20dan%20osmosis).ppt
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung:
Penerbit ITB Bandung
Wikipedia. (2010). Plasmolisis. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/plasmolisis?wasRedirected=true.
[1 Oktober 2011].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar